Wahana Bumi Hijau

Penetapan Direktur Eksekutif WBH Periode 2016 sampai 2020

Foto: Serah Terima Jabatan dari Direktur Eksekutif yang lama (Deddy Permana) kepada Direktur Eksekutif yang baru (Yulhendrawan)

WBH Sumsel – Rapat Dewan Pembina Yayasan Wahana Bumi Hijau yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Mei 2016 telah menetapkan beberapa keputusan hasil rapat diantaranya Penetapan Bapak Yulhendrawan, S.Si sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Wahana Bumi Hijau (YWBH) periode 2016 – 2020 dan Ibu Uci Sulandari, S.Si, M.Si sebagai Direktur Representative Jakarta periode 2016 – 2020.
Secara umum kerja-kerja WBH diperiode kedepan masih konsen pada isu-isu pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup sesuai visi misi organisasi mengingat masih banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan kedepan tentunya kerjasama dengan berbagai pihak baik NGO lokal, Nasional dan Internasional masih tetap dibutuhkan dalam upaya mewujudkan cita-cita organisasi.

Read more…

 

Page 1 of 22

Yayasan Wahana Bumi Hijau – YWBH

KOMITMEN BERSAMA

Yayasan Wahana Bumi Hijau (YWBH) merupakan organisasi nirlaba, berfungsi sebagai alat perjuangan yang menghimpun individu-individu untuk berperan aktif dalam upaya mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang berdaya serta berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Wahana Bumi Hijau sebagai organisasi independent yang bergerak dalam penyikapan isu-isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat berupaya melakukan kerja-kerjanya secara profesional, ilmiah, demokratis dan berkeadilan sosial serta tetap berpegang teguh terhadap kebenaran, komitmen yang kuat dan kepercayaan diri akan perjuangan menuju suatu perubahan.

Dengan menghimpun individu-individu yang mempunyai satu komitmen yang sama dalam usaha memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan hidup, maka perlu dibentuk suatu wadah yang menaungi individu-individu tersebut. Pada tanggal 1 Mei 2001 di Inderalaya kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, dibentuklah suatu lembaga yang diberi nama Wahana Bumi Hijau, yang di aktakan bernomor 10 dengan notaris Mr. Thamrin, SH. di Palembang.

LEGALITAS ORGANISASI

Yayasab Wahana Bumi Hijau (YWBH) adalah lembaga yang berorientasi pada Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan Hidup di Sumatera Selatan, Yayasan Wahana Bumi Hijau didirikan Pada tanggal 1 Mei 2001 di Indralaya, dan disahkan oleh Notaris MR. Thamrin, SH. di Palembang dengan Akte Nomor 10 dan Akte Perubahan Nomor 23 tertanggal 15 Januari 2004 oleh Notaris yang sama MR. Thamrin, SH di Palembang.

Surat Keterangan Terdaftar Pembayaran Pajak Yayasan Wahana Bumi Hijau No: PEM-/185/WPJ.03/KP.0403/2005 dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): 02.203.266.8-307.000

Rekening Bank a.n Yayasan Wahana Bumi Hijau No. Rekening: 67578075 Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang MUSI Palembang

Visi Dan Misi

Terwujudnya suatu tatanan masyarakat yang berdaya dan berkontribusi aktif dalam pelestarian lingkungan hidup

 

1. Membina dan memberdayakan sosial, ekonomi, budaya masyarakat
2. Memperjuangkan pengelolaan sumber daya alam berbasis partisipasi masyarakat
3. Melakukan advokasi kebijakan publik yang menjamin keberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup
4. Melakukan riset dalam menunjang kegiatan advokasi
5. Meningkatkan kapasitas lembaga menuju kemandirian

Hutan Desa


Langkah Kompromi dalam penyelesain komflik Sumber Daya Hutan


Last Updated on Friday, 18 July 2014 12:54


Written by Administrator


Friday, 18 July 2014 12:45

Kita patut bersukur dengan kebijakan pemerintah mengenai Hutan di sekitar Dusun Pancoran , Desa Muara Merang, Kabupaten MUBA (Musi Banyuasin), Pasalnya Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang memperhatikan dinamika dan aspirasi masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan tersebut . Kebijakan tersebut adalah HD (Hutan Desa) .

Bagi masyarakat Dusun pancoran , HD dipandang cukup efektif sebagai satu langkah kompromi strategis baik dalam hubungannya dengan penyelesaian konflik pemanfatan sumber daya hutan maupun pemecahan masalah kemiskinan dan pemanfaatan kekuatan lokal dalam pelestarian hutan itu sendiri dengan sistem kontrak jangka panjang .

Sayuti Salah satu tokoh masarakat di desan pancoran mmengatakan, HD merupakan satu terobosan penting kebijakan pembangunan kehutanan nasional. Karena, skema ini memberikan kesempatan kepada masyarakat sebagai pelaku utama pengelolaan sumberdaya hutan dalam rangka mewujudkan kelestarian kawasan (aspek ekologi) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (aspek ekonomi).

Dalam pelaksanaannya, izin kelola HD diberikan secara kolektif melalui kelembagaan lokal (aspek sosial) yang didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan hutan berbasis pemberdayaan masyarakat: manfaat dan lestari; swadaya; kebersamaan dan kemitraan; keterpaduan antar sektor; bertahap; berkelanjutan; spesifik lokal; dan adaptif,ungkapnya

Dalama pembentukan Hutan desa ini pihak masarakat di sekitar dusun Pancoran sanggat berterimaksih atas lahirnya kebijakan Hutan desa kepada WBH (whanana Bumi Hijau ), karana telah mefasilitasi mereka untuk memperjuangkan HD di Dusun Pancoran, yang umumnya pemukiman mereak masuk di dalah Hutan Desa.

Menurut Marsidann Sesepuh Dusun Pancoran , Sejak keluarga kami bergantung dengan Hutan, baik untuk mencari kebutuhan sehari-hari juga berkebun, Hal senada juga disampaikan Bapak Kozim salah satu pengurus LPHD (Lembaga Pengelolah Hutan Desa ). Hail ini dapat dilihat dari keseharian masyarakat Dusun Pancoran yang mengunakan HD untuk menanam Pohon Karet dan jenis tumbuhan keras lainya.Kami menyadari keberadaan kami di dalam Hutan Desa adalah perambah yang selama ini menurut pemerintah adalah perusak hutan tambahnya.

Tidak jarang masyarakat yang memiliki akses ke hutan harus berurusan dengan kehutanan, tapi mau tidak mau kami harus bertahan dan menanggung resiko yang tinggi demi keberlangsungan hidup dan berjalanya ekonomi keluarga. Dengan Adanya HD yang dapat dipergunakan dalam waktu yang cukup lama, semoga dapat mensejahterkan kehidupan kami dan kamipun tidak terusir oleh perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) di Dusun kami sendiri, harap kozim

Sebagai tahapan, kami masyarakat Dusun pancoran dan empat desa lainya di wilayah Sumatera Selatan (SUMSEL). mengusulkan perijinan HD dan HKM (Hutan Kemasyarakatan )bersama BPDAS Dan WBH , Saat ini kami sangat bersukur dengan adanya kebijakan KEMENHUT tentangHD Pasalnya kami merasa legal memanfaatkan Hutan Desa sebagai alat produksi, dan perlu diketahui saat ini kami merasa bahwa kamilah pelestari hutan.

Harapan kedepan sesuai dengan visi dan misi kehutanan kami masyarakat bisa sejatera dan hutan bisa lestari,ungkapnya

Setelah Hutan Desa masyarakat yang tergabung dalam kelompok Usaha yang di bentuk WBH merasa sangat terbantu dengan adanya program Program yang di bentuk WBH dengan Fanding yang mendukungnya ,Dalam program program yang di laksanakan WBH yang fokus pada Pengolahan Hutan Berbasis Masyarkat (PHBM), yang telah mendampingi kami lebih kurang empat Tahun dalam mengiring Hutan Desa sampai di kelurkan Izin dan SK (Surat Keputusan), dengan adanya program ini kelompok Tani maupun Kelompok Usaha banyak mendapatkan peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan dan kegiatan lainya seperti PRA, Pengutan manajemen Organisasi, Diskusi kelompok, Pemetaan dan lain-lain.

Untuk selanjutnya harapa msarakat desan pancoran, agar masarakat sekitar desa yang izin HD dan HKM yang belum di keluarakan pemerintah agar dapat di keluarkan segera, agar masarakat di sekitaran hutan dapat menjaga hutannya seperti tempat tingalnya sendiri, serta berharap proses HD dan HKM tidak berlangsung lama demi perlindungan hutan yang tertata rapi.

Media Lain

Eko Suroso, S.Hut, M.Si

Pembangunan HD / HKM di Provinsi Sumatera Selatan Dalam Acara Focus Group Discussion (FGD) untuk Menyusun…

SUTOMO, S.Hut., MSi

 

Peraturan Hutan Desa & Hutan Kemasyarakatan Dalam Acara Focus Group Discussion (FGD) untuk…

Sigid Widagdo, ST

Implementator Lapangan Rencana Kelola Hutan Desa (RKHD) Sumatera Selatan

Berita

1

Hapus Citra RI sebagai Penghasil Sampah Laut, Ini Upaya Bakamla Administrator 5401 2

Tolak Reklamasi, Forum Rakyat Bali Galang Aksi Solidaritas Administrator 5550 3

Dubes Inggris: Indonesia Harus Berani Terapkan SVLK Administrator 5516 4

Organisasi lingkungan sedunia protes rencana pembangunan PLTU Batang Administrator 5517 5

32 Kota di Indonesia berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour 2016 Administrator 5475 6

2050 diperkirakan muka air laut naik, 2000 pulau terancam tenggelam Administrator 5946 7

KLHK serahkan penghargaan jurnalis peliput isu lingkungan Administrator 5583 8

KLHK Canangkan Ayo ke Taman Nasional Administrator 5976 9

Konservasi Laut Berbasis Masyarakat di Kepulauan Seribu Administrator 5621 10

Ilmuwan Memperkirakan Bumi Akan Kembali Dihantam Megatsunami Administrator 5439 11

Greenpeace Ekspos Hutan Gambut Terbakar yang Ditanami Kelapa Sawit Administrator 4673 12

Peran Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi terhadap Lingkungan Hidup Administrator 4626 13

Kota-kota penerima penghargaan Adipura 2015 Administrator 4966 14

Menjadi Penerus Kelestarian Badak Sumatera Administrator 4450 15

Pagi Ini, Dua Kali Gempa Bumi Guncang NTT Administrator 4870 16

Larang Pembakaran Hutan, Menteri LHK Setuju Revisi UU Lingkungan Hidup Administrator 4520 17

Ini 3 Perusahaan Pembakar Hutan yang Izinnya Dicabut Kementerian LHK Administrator 4767 18

Kabut Asap dari Indonesia Makin Meresahkan Warga Filipina Administrator 4379 19

Singapura Serukan ASEAN Ambil Tindakan Tegas Atasi Kabut Asap Administrator 4359 20

Kebakaran Gambut dan Tanggung Jawab Korporasi Administrator 4606 21

AMAN Sumsel Ajukan Kontrak Politik demi Perlindungan Masyarakat Adat Administrator 5616 22

70 Tahun Indonesia Merdeka, Masyarakat Adat Harus Merdeka Juga Administrator 8096 23

Kebakaran Lahan, Masyarakat hanya Dimarahi dan Dijadikan Tukang Padam Api Administrator 4852 24

SEMILOKA Permasalahan dan Solusi Pemanfaatan Ruang di Sumatera Selatan Administrator 8395 25

Bagi-bagi Lahan Harus Tepat Sasaran Administrator 5854 26

Tidak Terima Putusan Komisi Informasi, Kuasa Hukum PPID Muba Gugat Ke PTUN Administrator 5766 27 Administrator 11851 28

Death Of Farmer In Jambi Is a clear Indicator Of the failure of APP in Implementing Their Social Responsibility Administrator 10562 29

Kematian Petani Lubuk Mandarsah Bukti Gagalnya Pelaksanaan Komitmen Sosial APP Administrator 19393 30

Tolak Tambang, Dua Warga jadi Tersangka Administrator 27701 31

RPP Gambut, Perlindungan atau Pemanfaatan? Administrator 14663 32

Ini Dia Capres dan Cawapres Pro Lingkungan Administrator 18994 33

WWF Siap Membantu Inisiatif Restori APP Administrator 10255 34

Greenpeace : Indonesia Butuh Capres Pro Lingkungan Administrator 16244 35

Muba segera bentuk Komisi Informasi Kabupaten Administrator 12809 36

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu Administrator 21399 37

Komitmen Membangun Hutan Desa Muara Merang Administrator 11592 38

Peluang Ekonomi Masyarakat di Hutan Desa Muara Merang Administrator 7279 39

Tantangan, Persoalan dan Solusi dalam Mengelola Hutan Desa Muara Merang Administrator 11855 40

7 Dosa Besar yang dilakukan PT.WKS terhadap Petani Jambi Administrator 20840 41

Press Release JPIK Sumatera Selatan Administrator 16915 42

Lapisan Es Tertua di Laut Artik Menghilang Cepat Administrator 9915 43

Suhu Bumi Naik 3 Derajat Celsius Tahun 2050 Administrator 8173 44

Perubahan Iklim Membuat Herbivora Lebih Rentan Administrator 8078 45

Aksi “Hijau” Hari Lingkungan Hidup di Pekanbaru Administrator 6371 46

Penanaman Mangrove Terkendala Abrasi Administrator 10625 47

Konflik Manusia dan Satwa Liar Diprediksi Meningkat Administrator 10477 48

Hiu Raja Ampat Terancam Admin WBH 5853 49

Gerhana Matahari dan Supermoon Admin WBH 6138 50

Masalah Lingkungan Jadi Perhatian Administrator 16323 51

Pertamina tanam 100 juta pohon Administrator 9920 52

Sumatera, Pulau Emas nan Retas Administrator 11770 53

194 Spesies Serangga Baru di Mekongga Administrator 6040 54

Riset Indonesia Sedikit, tetapi Berkualitas Administrator 6473 55

Segera Evakuasi Satwa KBS Administrator 5425 56

Warga Tetap Waspadai Gempa Administrator 8749 57

Gempa Aceh 11 April 2012 di Luar Dugaan Administrator 10710 58

Hutan Jambi Bisa Habis dalam Dua Tahun Administrator 9376 59

Komisi IV DPR Juga Akan Bentuk Panja Agraria Administrator 10045 60

Warga Tugu Roda Bertahan di Register 45 Mesuji Administrator 11501 61

Bengkulu Miliki Radar Cuaca Baru Administrator 6618 62

SBY Harus Wujudkan Komitmen Lingkungan Tahun 2012 Administrator 6265 63

Konflik Lingkungan Terjadi Sepanjang 2011 Administrator 10094 64

Hasil Konferensi Durban Belum Menjawab Kebutuhan Administrator 5317 65

Kanada Mundur dari Protokol Kyoto Administrator 8548 66

Video Mesuji Bukan Rekayasa! Administrator 11135 67

Enggano Diusulkan Menjadi Pulau Konservasi Administrator 11484 68

Pembangunan Irigasi Bakal Molor Administrator 12004 69

Prabumulih Gratiskan 1.000 Sambungan Gas Administrator 6658 70 Administrator 6089 71

Nelayan Langkat Ingin Kembalikan Hutan Mangrove Administrator 7028 72

Lima Hutan Rakyat Terima Sertifikat Legalitas Kayu Administrator 5375 73

Enam Tim Penghalau Gajah Liar Disiapkan Administrator 12984 74

BKSDA Monitor Lokasi Bulus Raksasa Menampakkan Diri Administrator 8505 75

Perhutani, Biang Utama Konflik Kehutanan Administrator 6972 76

Konflik Tanah Capai 1.753 Kasus Administrator 5275 77

Bekas Lahan Kritis Jadi Habitat Satwa Langka Administrator 5240 78

Butuh 700 Tahun Serap Kembali Emisi Administrator 4770 79

Permenhut Sudah Dicabut Administrator 4742 80

Gempa Mukomuko Tak Pengaruhi Marapi Administrator 4335 81

Gempa JugaTerasa di Kerinci Administrator 7876 82

Daya Tampung Karbon Justru Naik Administrator 4887 83

Bentuk Bumi Makin Gendut di Khatulistiwa Administrator 6908 84

Kanwil Kemnag Sumsel Pantau Hilal Administrator 11565 85

REDD Berjalan Bagaimana Nasib Kami Administrator 4465 86

Bagaimana Nasib Kami jika REDD Berjalan Administrator 4024 87

Praktik REDD+ Rentan Korupsi Administrator 4776 88

Perubahan Iklim Ancam Kedamaian Administrator 4490 89

140 Hektar Hutan di Sumatera Terbakar Tiap Hari Administrator 5752 90

13,9 Juta Hektar Jadi Kawasan Konservasi Administrator 4687 91

Sepertiga Perusahaan di Indonesia Langgar Aturan Administrator 5126 92

Regu Pemadam Kebakaran Didatangi 2 Harimau Administrator 6601 93

WWF: Harimau Sumatra dalam bahaya Administrator 5441 94

Datangkan Sapi Lampung dan Jawa Administrator 5669 95

Pemerintah Suntik Dana 41 BUMN Administrator 4998 96

Cegah Kerusakan Hutan dengan KLHS Administrator 6583

Wahana Bumi Hiau Project


Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Upaya Perlindungan dan Pelestarian Hutan Rawa Gambut di kawasan Penyangga Taman Nasional Sembilang, Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Kegiatan dilaksanakan atas kerjasama WBH dengan CIDA/WIIP, Disnas Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin, TN Sembilang, Masyarakat Lokal. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pada Tahun 2002 sampai dengan 2008, berlokasi di Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Berita Kegiatan YWBH Terbaru


Penetapan Direktur Eksekutif WBH Periode 2016 sampai 2020

Foto: Serah Terima Jabatan dari Direktur Eksekutif yang lama (Deddy Permana) kepada Direktur Eksekutif yang baru (Yulhendrawan)

WBH Sumsel – Rapat Dewan Pembina Yayasan Wahana Bumi Hijau yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Mei 2016 telah menetapkan beberapa keputusan hasil rapat diantaranya Penetapan Bapak Yulhendrawan, S.Si sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Wahana Bumi Hijau (YWBH) periode 2016 – 2020 dan Ibu Uci Sulandari, S.Si, M.Si sebagai Direktur Representative Jakarta periode 2016 – 2020.
Secara umum kerja-kerja WBH diperiode kedepan masih konsen pada isu-isu pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup sesuai visi misi organisasi mengingat masih banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan kedepan tentunya kerjasama dengan berbagai pihak baik NGO lokal, Nasional dan Internasional masih tetap dibutuhkan dalam upaya mewujudkan cita-cita organisasi.

Read more…

Pendidikan Lingkungan Hidup

Dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan lapangan, YWBH melakukan komunikasi dua arah dengan masyarakat di desa-desa yang menjadi prioritas dampingan YWBH dan Anak-anak sebagai Pelaku penerus masa depan lingkungan. Komunikasi dua arah ini sangat penting, karena Penduduk desa-desa biasanya memberikan informasi terkait tentang berbagai permasalahan dan kebutuhan mereka sehingga YWBH dapat memberikan bantuan yang tepat sasaran. Sejauh ini, permasalahan yang ditemui oleh YWBH adalah permasalahan yang berhubungan dengan kemiskinan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Program pendidikan kesehatan dan lingkungan di YWBH terbagi dua, yaitu program penyuluhan konservasi dan YWBH Perpustakaan Desa. Program penyuluhan konservasi biasanya dilangsungkan di balai desa dilakukan dengan kerjasama YWBH dengan pemerintah desa setempat, dilaksanakan dengan satu unit item kegiatan dilanjutkan dengan secara rutin pada saat-saat pendampingan oleh pendamping lapangan YWBH.

Program lain yang ada di dalam penyuluhan kesehatan dan lingkungan adalah YWBH Perpustakaan Desa. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca bagi anak-anak dan orang dewasa, Program Pendidikan Lingkungan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan tentang pendidikan kesehatan dan lingkungan bagi anak-anak umur 4 hingga 13 tahun. Awalnya anak-anak yang dipilih adalah anak-anak yang tinggal di daerah Sungai Lalan kabupaten Musi Banyuasin, daerah lokasi-lokasi yang terdapat sekolah dasar (SD). Pendidikan Lingkungan kemudian berkembang dan menjangkau sekolah-sekolah dasar yang terletak di sekitar Taman Nasional Sembilang (TNS) – Sumatera Selatan.

Kegiatan-kegiatan Pendidikan Lingkungan meliputi pengajaran tentang hutan hujan tropis, agroekosistem, pemisahan sampah, menanam (penanaman), makanan sehat, mencuci tangan, menyikat gigi, mendaurulang kertas, serta ancaman-ancaman terhadap lingkungan. Kegiatan yang sipatnya ektrakulikuler ini, anak-anak diajak melakukan field trip ke berbagai wilayah di TNS. Setelah itu, anak-anak yang terbaik dari tiap sekolah diajak untuk mengunjungi Taman Nasional Sembilang (TNS).

PLH merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

Perubahan lingkungan semakin cepat terjadi, berbagai bencana datang silih berganti, sungguh merupakan fenomena yang menyentak pemikiran kita. Beberapa musibah bencana disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan, menjadikan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian tersebut dengan proses pendidikan yang diterapkan. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi dan longsor mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran menimpa kawasan permukiman padat, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan, dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Permasalahan diatas membuat kita berpikir apakah kepedulian masyarakat akan lingkungan sedang mengalami krisis, apakah selama ini pendidikan yang mengupayakan peningkatan kepedulian masyakat masih kurang atau kurang optimum. Hal tersebut yang menyebabkan kita harus berpikir bagaimana upaya-upaya yang perlu di tempuh agar masyarakat dapat meningkat kepeduliaannya terhadap lingkungan.

Aspek penting yang diterapkan dalam pembelajaran PLH adalah kognitif dan afektif. Aspek kognitif meliputi proses pemahanan, dan menjaga keseimbangan aspek-aspek yang lain. Materi PLH harus diberikan sebagai materi yang harus diketahui dan dipahami oleh mahasiswa, selanjutnya dikembangkan sendiri oleh mahasiswa.  Aspek afektif yang dapat diterapkan dalam PLH meliputi tingkah laku, nilai dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan (sustainable). Dalam PLH perlu diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun ketrampilan yang dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

Pemberian informasi yang benar kepada masyarakat merupakan hal penting karena informasi merupakan petunjuk bagaimana seseorang dapat bertindak. Yayasan Wahana Bumi Hijau (YWBH) merupakan sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup, merasakan bahwa transfer informasi kepada masyarakat sangatlah penting. Hal ini penting dalam membentuk pola fikir masyarakat yang mencintai lingkungan dengan sebenarnya.

SASARAN
Pendidikan Lingkungan Hidup dan Konservasi serta Habitatnya ini difokuskan untuk kalangan para pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar sampai menengah keatas. Dengan pelaksanaan program pendidikan lingkungan hidup ini diharapkan mampu menarik minat anak-anak dan remaja serta sekolah untuk lebih mengenal lebih dekat lagi dan meningkatkan mutu kesadaran (awareness) tentang konservasi lingkungan hidup dan habitat didalamnya.

TUJUAN
Tujuan dari program pendidikan lingkungan hidup ini adalah:

  1. Penyadaran dan pemahaman tentang arti penting pelestarian hutan
  2. Menambah Pengetahuan tentang nilai-nilai lingkungan yang dapat ditanamankan kepada masyarakat.
  3. Menambah pengetahuan mengenai konsep-konsep pelestarian hutan dan tekhniknya dalam mengimplikasikannya dimasyarakat.
  4. Perubahan pola fikir tentang pentingnya pelestarian hutan dan dapat ditularkan kepada masyarakat sekitar.

OUTPUT
Output yang diharapkan dari program ini adalah:

  1. Tersebarnya informasi tentang hutan Indonesia yang dilindungi.
  2. Meningkatnya kepekaan dan sifat kritis masyarakat terhadap lingkungan.
  3. Penambahan pengetahuan tentang pelestarian hutan.
  4. Adanya aksi nyata dari masyarakat terhadap usaha-usaha pelestarian hutan dan habitatnya.
  5. Mengasah kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama dalam team peserta didik.