Last Updated on Friday, 22 July 2011 10:00
Written by Administrator
Friday, 22 July 2011 09:42
WBHNews, Sampai akhir 2010 ada 13,9 juta hektar perairan di Indonesia yang telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi dari target 15,5 juta hektar pada tahun 2014. Dari 13,9 juta hektar tersebut ditargetkan ada sekitar 4,5 juta hektar yang dikelola secara efektif pada 2010-2014.
Demikian dikatakan Syamsul Bahri Lubis, Kepala Subdirektorat Konservasi Jenis Ikan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, di sela-sela lokakarya pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi perairan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (21/7/2011).
“Kawasan seluas 13,9 juta hektar itu baru penetapan di atas kertas. Bentuk pengelolaan efektifnya baru dimulai 2011 ini. Pada 2010-2014, kami meningkatkan pengelolaan. Yang 4,5 juta hektar dikelola secara efektif, sedangkan yang lain tetap didorong, tetapi tetap harus ada prioritas sesuai kemampuan,” ujarnya.
Dikelola secara efektif bermaksud bahwa pada kawasan konservasi itu terdapat sejumlah indikator, seperti memiliki rencana pengelolaan sampai 20 tahun ke depan dan keberadaan lembaga pengelola itu sendiri. Selain itu juga terdapat upaya pengawasan dan perbaikan dari ekosistem yang ada di daerah konservasi tersebut. Sejauh ini, di luar kawasan 13,9 juta hektar tersebut umumnya belum memiliki lembaga pengelola.
Menurut Syamsul, sejumlah daerah yang telah masuk ke kawasan konservasi antara lain berada di perairan Sawu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kawasan Raja Ampat di Papua Barat, dan beberapa titik di kawasan Sulawesi Selatan. Baru-baru ini juga dicadangkan kawasan konservasi nasional di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
“Di Anambas ini lebih kepada nilai strategis politis, yakni berada di daerah perbatasan. Substansi konservasi, kan, tidak hanya melindungi sumber daya yang ada yang masih terjaga, tetapi juga untuk keperluan lain, seperti strategis politis,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Said Ahmad mengatakan, pihaknya akan menetapkan rencana tata ruang wilayah yang dengannya, kawasan konservasi tidak boleh dilanggar untuk kepentingan apa pun. Selama ini kawasan perairan Tanah Bumbu kerap dipakai untuk kepentingan ekonomi. Salah satunya pelabuhan khusus batu bara.
Sumber: KOMPAS.COM