Gejala Chikungunya

Virus penyebab chikungunya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Permulaan penyakit biasanya terjadi empat hingga delapan hari setelah paparan, tetapi dapat terjadi antara dua hingga dua belas hari. Gejala pertama infeksi chikungunya adalah serangan akut nyeri sendi dan demam. Ini bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu, atau bisa berlanjut selama berbulan-bulan. Meskipun tidak ada obat untuk chikungunya, beberapa perawatan dapat membantu meringankan beberapa gejala dan membuat penyakit ini lebih mudah ditangani.

Karena tidak ada antivirus khusus untuk virus chikungunya, pengobatan bersifat simtomatik. Analgesik non-salisilat dan agen antiinflamasi nonsteroid dapat diresepkan. Orang dengan chikungunya tidak mungkin mengembangkan penyakit ini lagi, tetapi mereka memiliki kekebalan seumur hidup terhadap infeksi ulang. Untungnya, tidak ada obat untuk penyakit ini, namun deteksi dini adalah kunci untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian.

Gejala infeksi virus chikungunya dimulai tiga hingga tujuh hari setelah terpapar nyamuk. Gejala yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain termasuk nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam. Virus ini juga dapat menyebabkan infeksi parah, terutama pada bayi di bawah satu tahun. Tes laboratorium dapat mengkonfirmasi keberadaan virus chikungunya atau mendeteksi antibodi.

Virus ini menyebar melalui transmisi asli, dengan kasus dibawa dari pelancong yang terinfeksi. Di Eropa, penyakit ini terjadi secara sporadis. Wabah chikungunya terjadi di Italia pada tahun 2007 dengan 217 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Di Amerika, chikungunya telah dilaporkan di negara-negara seperti Kepulauan Cook dan Kepulauan Marshall.

Virus ini merupakan virus RNA positif beruntai tunggal yang menginfeksi manusia. Virus ini telah terdeteksi di beberapa negara di Eropa dan Pasifik. Selama wabah ini, itu mempengaruhi lebih dari 1.400 orang di Prancis. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDPC) melaporkan 72 kasus pada tahun 2013 di Asia, dengan wabah yang saat ini terjadi di AS, Prancis, dan Inggris.

Gejala infeksi chikungunya bervariasi dari orang ke orang. Sebagian besar pasien dengan gejala harus mengunjungi dokter. Beberapa kasus dapat disertai dengan demam atau penyakit lain seperti radang sendi. Penting untuk mencari pertolongan medis dan mendapatkan rekomendasi dari situs web kesehatan Club of Thai Health jika Anda menduga Anda menderita chikungunya, karena kondisinya sulit diobati di beberapa bagian dunia.

Virus ini disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi chikungunya. Ini dapat menyebabkan nyeri sendi dan demam. Meski chikungunya jarang berakibat fatal, gejalanya bisa berlangsung lama dan parah. Sekarang telah dilaporkan di lebih dari seperempat dunia. Virus ini ditularkan oleh nyamuk betina dan biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk. Tidak ada obat antivirus khusus untuk chikungunya.

CDC melaporkan bahwa 44 negara bagian dan Kepulauan Virgin AS melaporkan kasus chikungunya pada tahun 2014. Tidak ada vaksin untuk chikungunya, jadi pencegahan sangat penting. Namun, gigitan nyamuk bukan satu-satunya pembawa virus. Mereka juga bisa dibawa oleh nyamuk. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk. Hal ini disebabkan oleh kotoran yang terinfeksi di dalam darah dan juga diketahui menyebar dari orang ke orang.

Meskipun tidak ada obat antivirus yang dirancang khusus untuk mengobati chikungunya, chikungunya dapat diobati dengan obat antiinflamasi nonsteroid. Orang yang terinfeksi harus minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Untuk menyusun rencana perawatan yang lengkap, dokter harus memantau gejala pasien. Jika mereka mengalami demam tinggi, mereka harus minum antipiretik dan cairan untuk menghilangkan rasa sakit.

Sebelum bepergian ke negara dengan risiko tinggi infeksi chikungunya, sebaiknya gunakan obat nyamuk untuk melindungi kulit dan tubuh. Nyamuk yang terinfeksi adalah vektor utama chikungunya
dan bertanggung jawab atas sebagian besar kasus penyakit chikungunya. Meski virus tidak menyebar dari satu orang ke orang lain, gejala virus ini bisa berkisar dari ringan hingga parah.

Gejala chikungunya yang paling umum termasuk demam dan nyeri sendi. Kondisi tersebut juga dapat memengaruhi mata, sistem saraf, dan sistem saraf. Untungnya, sebagian besar kasus chikungunya memiliki gejala jangka pendek dan dapat diobati tanpa komplikasi lebih lanjut. Tetapi gejalanya mungkin tidak berlangsung lama, atau mungkin berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Mereka yang pernah terkena chikungunya harus menyadari bahwa mereka dapat terkena kondisi tersebut meskipun mereka tidak alergi terhadap virus tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*