Last Updated on Wednesday, 28 October 2015 09:54
Written by Administrator
Monday, 26 October 2015 11:28
Palembang – Wahana Bumi Hijau, Hasil Pantauan Titik Api Pekan ini mencapai 3.333 titik
hal tersebut dimuat setelah data Berdasarkan pemantauan Satelit Tera Aqua Modis, jumlah titik api atau hotspot yang terdeteksi selama sepekan di bulan Oktober sejak tanggal 19 Oktober 2015 sampai 24 Oktober 2015 yang diakumulasikan dengan rincinan titik api pertanggal yaitu 797, 636, 703, 299, 333, 565, Total hotspot ini ternyata disumbangkan dari tiga kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel), kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) adalah penyumbang hotspot terbesar di pekan ini.
Sementara menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, Kemungkinan Sumsel akan mengalami kemarau dan kekeringan cukup lama dibandingkan tahun sebelumnya. Diprediksi hujan baru akan turun pada akhir November hingga awal Desember 2015
Dari data yang diperoleh, total hotspot yang terdeteksi di Sumsel tercatat di bulan September sebanyak 11.285 titik. Jumlah hotspot ini menurun di awal bulan Oktober sebanyak 126 hotspot. Namun jumlahnya meningkat sebanyak 1.355 hotspot di tanggal 3 Oktober lalu. Lalu mengalami naik turun hingga data terakhir menunjukkan jumlahnya sebanyak 239 titik, dengan total hotspot yang terdeteksi dari tanggal 19-24 Oktober sebanyak 3.333 titik.
Tiga kabupaten di Sumsel yang menyumbangkan kabut asap yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan luas lahan terbakar 88.267 Hektar, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) seluas 34.187 Hektar dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) seluas 5.860 Hektar. Total luasan areal terbakar berdasarkan Citra Satelit Landsat 8 dan 7 pada bulan Juni hingga September 2015 seluas 128.314 Hektar.
Diperkirakan jumlah luasan lahan yang terbakar akan semakin luas pada akhir oktober ini, melihat pada bulan oktober ini titik api (hotspot) di sumatera selatan masih tergolong tinggi.
Diminta masyarakat harus tetap waspada dengan ini karena hasil pantauan Citra satelit asap diduga mengandung karbon monoksida yang muncul di Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan, berikut baca juga yang dirilis oleh viva.co.id Jumat (23/10/2015)