Studi Potensi HHBK Hutan Desa di Semende Muara Enim

WBH, Muara Enim – Kegiatan Studi Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Hutan Desa Semende dilaksanakan dari tanggal 9 – 21 September 2015. Kegiatan ini bertujuan Mengetahui jenis dan potensi hasil Hutan Non Kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan Identifikasi nilai ekonomi dari Hasil Hutan Bukan Kayu dan pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat sekitar Hutan Desa. Studi ini dilaksanakan di 6 (enam) Desa yang di saring dari 12 Hutan Desa yang telah keluar izin wilayah kerjannya. Pemilihan di dasarkan atas presentase Tutupan Hutan di Lahan Hutan Desa dan kepastian wilayah areal kerja hutan desa mereka. Kegiatan ini juga dibantu oleh pihak UPTD Penyuluh Kehutanan dan mayarakat desa yang di prioritaskan.

Dari Hasil Kegiatan ini ada beberapa potensi yang telah digali yang ditemukan di 6 Desa Tersebut yang antara lain : Buah Rotan Jernang, Rotan, Bambu Kacang Barangan dan Kayu Manis dan beberapa jenis lainnya. Jernang merupakan prospek potensi yang bagus
kedepannya hal ini telah ada tempat pengumpul dan pengolahan getah jernang di Desa tanjung Agung. Buah jernang yang diambil resin (Getah yang telah mengeras) mempunyai nilai yang tinggi, setidaknya dalam penjualan resinnya dalam ukuran 1 ons didesa tersebut bisa mencapai Rp 125.000-Rp 250.000. Tetapi kegiatan ini selain sosialisasi kepada masyarakat lokal untuk tidak mengambil umbut dari jernang karena akan mematikan dari jernang tersebut, selain perlu adanya budidaya jernang dan hal ini perlu mencontoh dari daerah Provinsi Jambi yang sudah melakukan pembudidayaan terutama di daerah Silamban dan Sigatal.

Selain Rotan Jernang juga terdapat jenis rotan lainnya yang bisa diambil manfaatnya terutama batangnya berdasarkan penggalian informasi bahwa kebutuhan rotan hanya sebatas kebutuhan rumah tangga belum dimanfaatkan untuk perdagangan sekala besar. Hal ini dikarenakan belum adanya keahlian yang dimiliki oleh masyarakat. Begitu juga tanaman jenis bambu masyarakat belum mempunyai keahlian dalam pengelolaannya.

Buah Barangan atau sarangan atau yang dikenal dengan Cheesnut (kacang keju) merupakan potensi yang perlu digali dan juga fungsi pasarnya perlu ditinjau lagi. Karena kacang ini merupakan produk ekspor yang sangat digemari oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Selama ini masyarakat menjualnya dalam hitungan Cantingan (Kaleng susu) dengan harga 15.000 satu canting. Berdasarkan penelitian jenis pohon kacang barangan dalam family Fagaceae ini cukup mendominasi di areal hutan lindung di Semende. Madu, Kayu manis dan Aren merupakan salah satu potensi yang cukup baik diareal tersebut tetapi pengelolaan melalui budidaya yang perlu ditingkatkan.

Jenis buah-buahan seperti Durian, Nangka, Petai dan Jengkol merupakan produk unggulan masyarakat tetapi hanya durian yang saat ini yang bisa mereka kelola menjadi produk sampingan. Jenis buah lainnya biasanya mereka jual langsung kep Pasaran.

Selain itu tanaman obat-obatan potensi cukup tinggi berdasarkan penggalian informasi dan kunjungan di lapangan bersama ahli pengobatan tradisional banyak tanaman hutan bisa digunakan untuk obat-obatan. Tentunya bila ada penelitian yang lebih mendetil tentang jenis dan manfaat jenis tanaman tentu sangat bermanfaat bagi dunia Kesehatan.

Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Hutan Desa Semende masih cukup baik dan lebih baik lagi bila dilakukan pengelolaan secara baik oleh masyarakat. Dimana Masyarakat lokal harus dilatih untuk meningkatkan keahlian mereka mengelola bahan mentah menjadi barang jadi. Disamping pembudidayaan jenis tanaman yang berpotensi perlu dilakukan disamping untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat juga sekaligus mempertahankan tanaman asli yang ada di kawasan hutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*