Written by Administrator
Sunday, 25 December 2011 12:23
Kegiatan pelatihan dan pemetaan tata batas areal kerja hutan desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan telah dilaksanakan bertempat di dusun III (dusun Pancuran) desa Muara Merang. Tujuan kegiatan ini pada intinya adalah mempersiapkan masyarakat dalam melakukan pemetaan, dimana pada tahap pelatihan pemetaan yaitu memberikan pengetahuan teori dan teknis pemetaan kepada masyarakat, memperkenalkan sarana pendukung pemetaan seperti GPS, peta dasar, kompas dan lain-lain. Dan pada tahap pemetaan yaitu melibatkan peran serta masyarakat dalam proses pemetaan, mulai dari mencari dan mengambil titik batas areal kerja hutan desa, batas zona lindung, zona produksi, potensi hutan, areal gambut, lokasi perkebunan masyarakat, melakukan cross-check batas sepadan dengan desa tetangga, batas dengan konsesi perusahaan sampai dengan pemasangan rambu dan peringatan agar tidak melakukan perusakan didalam areal hutan desa.
Pelatihan pemetaan ini diikuti oleh 71 orang peserta yang terdiri dari Pemerintah Desa, perwakilan lembaga desa, tokoh masyarakat dan masyarakat dusun III (dusun Pancuran) desa Muara Merang dan untuk kegiatan pemetaan sendiri dilakukan oleh 29 orang dibagi dalam 3 kelompok kerja dengan tugas mematakan tiga wilayah administrasi RT, yaitu wilayah RT 05,06 dan 07. Kegiatan pelatihan dan pemetaan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Kelompok Pengelola Hutan Produksi Lalan, Mangsang Mendis Kabuapaten Musi Banyuasin, kemudian dilanjutkan dengan proses fasilitasi pelatihan yang dipandu oleh Fasilitator dari Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumsel.
Alur proses pelatihan dimulai dari Pembukaan, Pengantar Pelatihan, Penyampaian Materi teori dan Praktek seta Pembagian Kelompok Pemetaan lapangan. Pelajaran teori yang disampaikan meliputi : Pengenalan GPS, Konsep Pemetaan Partisipatif, Teknik Navigasi dengan Metode Kompas, Teknik Navigasi Menggunakan GPS, Teknik Pengukuran dan Pemetaan serta pembagian kelompk kerja pemetaan lapangan. Metode pelatihan adalah paparan, diskusi dan tanya jawab. Sedangkan metode pemetaan lapangan dilakukan kerja kelompok.
Kelompok kerja pemetaan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang. Tugas masing-masing kelompok kerja adalah memetakan areal kerja hutan desa berdasarkan wilayah administrasi RT masing-masing, yaitu RT 05, 06 dan 07. Untuk membantuk kerja kelompok di lapangan, masing-masing kelompok dibantu oleh 2 orang fasilitator dari Yayasan Wahana Bumi Hijau. Hasil pemetaan yang dilakukan yaitu adanya peta tata batas wilayah areal kerja hutan desa Muara Merang, yang telah dipasang patok-patok sementara sebagai tanda batas wilayah, termasuk batas zonasi (zona perlindungan dan zona pemanfaatan), potensi hutan dan gambut serta batas sepadan dengan desa tetangga dan batas dengan konsesi perusahaan sekitar.